Ciri -Ciri, Unsur, Dan Teori Organisasi

Kamis, 13 Oktober 2011


Adapun ciri – ciri dari organisasi adalah :
  • Adanya komponen (atasan dan bawahan).
  • Adanya kerjasama yang berstruktur dari sekelompok orang.
  • Ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain.
  • Ada tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
  • Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.
  • Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas – tugas.
Adapun unsur utama dari sebuah organisasi adalah :
  • Goals Oriented (berorientasi tujuan).
  • Psychosocial System (sistem hubungan sosial).
  • Structured Activities (aktivitas terstruktur).
  • Technological System (sistem teknologi).
Teori – Teori Organisasi

  • Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori klasik berisi konsep-konsep tentang organisasi yang dimulai pada tahun 1800an (abad 19). Para teoritis klasik menekankan pentingnya “rantai perintah” dan penggunaan disiplin, aturan dan supervise ketat untuk merubah organisasi – organisasi agar beroperasi lebih efisien. Teori klasik memberikan petunjuk “mekanistik” struktural yang kaku, bukan kreativitas.

  • Teori Organisasi Klasik1 - Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya : The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi berasal dari kata legal-rasional. Menurut Weber bentuk organisasi yang birokratik secara kodratnya adalah organisasi yang paling efisien.
Weber mengemukakan karakteristik – karakteristik birokrasi sebagai berikut :
  1. Pembagian kerja yang jelas.
  2. Hirarki wewenang yang di rumuskan secara baik.
  3. Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi.
  4. Sistem prosedur bagi pananganan situasi kerja.
  5. Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan.
  6. Hubungan-hubungan antar pribadi yang bersifat “impersonal”.
Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Jadi, birokrasi adalah sebuah model organisasi normative, yang menekankan struktur dalam organisasi.

  • Teori Organisasi Klasik2 - Teori Administrasi
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori administrasi berkembang sejak tahun 1900. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa, serata Mooney dan Reiley di Amerika.

Henri Fayol

Henri Fayol (1841-1925), seorang indrustrialis dari Perancis pada tahun 1916 telah menulis masalah-masalah teknik dan administrasi dalam bukunya yang terkenal, Administration Industrielle et Generale (administrasi industri dan umum).
Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan indrustial dapat dibagi menjadi 6 (enam) kelompok :

  1. Kegiatan-kegiatan teknikal
  2. Kegiatan-kegiatan komersial
  3. Kegiatan-kegiatan financial.
  4. Kegiatan-kegiatan keamanan.
  5. Kegiatan-kegiatan akuntansi.
  6. Kegiatan-kegiatan manajerial.
Fayol mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi.
Prinsip-prinsip dari Fayol tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Pembagian kerja.
  2. Wewenang dan tanggung jawab.
  3. Disiplin.
  4. Kesatuan perintah.
  5. Kesatuan pengarahan.
  6. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
  7. Balas jasa.
  8. Sentralisasi.
  9. Rantai scalar.
  10. Aturan.
  11. Keadilan.
  12. Kelanggengan personalia.
  13. Inisiatif.
  14. Semangat korps.
Lyndall Urwick, Mooney dan Reily

A Technical Problem dan The Function of Administrasion. Kedua makalah ini kemudian dimuat dalam buku kumpulan makalah tentang organisasi, Papers on the Science of Administration.
Dalam makalah-makalah mereka, Gulick dan Urwick memperkenalkan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, penciptaan departemen-departemen yang disusun atas dasar “tujuan, proses, personalia, dan tempat” dan penggunaan staff.
Di Amerika Serikat, James D. Mooney dan Allen Reilly dalam tahun 1931 menulis dan menerbitkan buku mereka, Onward Industry.
Mereka menekankan tiga prinsip organisasi yag mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer, dan bisnis. Ketiga konsep tersebut adalah :

  1. Prinsip koordinasi.
  2. Prinsip scalar.
  3. Prinsip fungsional.
  • Teori Organisasi Klasik 3 – Teori Manajemen Ilmiah
Teori manajemen ilmiah lebih memusatkan teori organisasi pada aspek makro organisasi. Salah satu pengusung teori ini adalah F. W. Taylor.
F. W. Taylor mendefinisikan teori manajemen ilmiah sebagai perangkat mekanisme untuk meningkatkan efisiensi kerja. F. W. Taylor juga menjelaskan bahwa organisasi memiliki empat kaidah, yaitu :

  1. Metode – metode kerja dalam praktik mulai digantikan dengan berbagai metode yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja ilmiah yang benar.
  2. Agar memungkinkan karyawan bekerja sebaik – baiknya, sesuai dengan spesialisasinya, perusahaan harus rutin mengadakan seleksi, latihan -latihan, dan pengembangan para karyawan secara ilmiah.
  3. Agar para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah, pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan.
  4. Semangat dan mental karyawan perlu dikembangkan dengan cara pendekatan antara karyawan dan manajer. Hal ini sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja yang baik dan tercapainya manfaat manajemen ilmiah.
  • Teori Organisasi – Teori Neoklasik
Aliran teori organisasi neoklasik muncul sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap teori organisasi klasik. Ketiga teori organisasi yang tergabung dalam teori organisasi klasik tersebut dinilai sangat kaku dan mengabaikan hubungan manusiawi.Teori organisasi neoklasik memberi perhatian khusus pada aspek psikologis dan sosial pada diri anggota organisasi, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok kerja.
Salah satu pencetus teori ini adalah Hugo Mustenberg, yang tertuang dalam bukunya Psychology and Industrial Effeciency yang diterbitkan pada tahun 1913. Buku ini dinilai sebagai rantai penghubung evolusi teori manajemen ilmiah menuju neoklasik.

  • Teori Organisasi – Teori Modern
Teori organisasi klasik dan teori organisasi neoklasik dinilai belum memuaskan untuk tuntutan manajemen modern. Banyak kelemahan dan ketimpangan yang masih ditemukan sehingga mendorong munculnya teori organisasi modern di tahun 1950.
Teori organisasi modern ini kemudian dikenal dengan nama “analisis sistem” atau “teori terbuka” yang memandang organisasi sebagai satu kesatuan dari berbagai unsur yang saling bergantung. Adapun perbedaan antara teori modern dan teori klasik adalah sebagai berikut :

  • Teori organisasasi klasik lebih menitikberatkan pada analisis dan deskripsi, sementara teori organisasi modern menekankan pada keterpaduan dan perancangan secara menyeluruh.
  • Teori organisasi klasik terfokus pada konsep, skalar, dan hubungan vertikal, sementara teori organisasi modern cenderung horizontal, dinamis, dan multidimensi.
Sumber : Wartawarga Universitas Gunadarma

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 Grunge Girl Blogger Template Designed by Ipietoon Blogger Template
Girl Vector Copyrighted to Dapino Colada